Tarif

Tarif dan Dampak Keuangan: 5 Langkah Cerdas untuk Menghadapi Perubahan Pasar

SUNRATE

2025/11/05

Tarif pada barang impor dapat menimbulkan tantangan bagi bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional, memengaruhi penetapan harga, margin laba, dan operasi pembayaran global. Meskipun usaha kecil dan menengah (UMKM atau small and medium-sized enterprises “SME”) mungkin lebih sensitif terhadap efek ini, perusahaan besar juga tidak kebal — terutama dalam hal biaya produk yang lebih tinggi, gangguan rantai pasokan, dan tekanan tambahan pada kemampuan mereka untuk bersaing secara global.

Meski demikian, kemajuan dalam teknologi finansial memudahkan bisnis untuk menghadapi tantangan-tantangan ini. Penyedia jasa pembayaran global seperti SUNRATE menawarkan alat-alat cerdas yang merampingkan transaksi lintas batas, menstabilkan nilai tukar, dan mengurangi biaya bisnis internasional. Fleksibilitas semacam ini adalah kunci untuk tetap kompetitif dan tangguh, terutama di masa-masa ekonomi yang tidak pasti.

 

Memahami Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan pemerintah atas barang impor, yang menaikkan harganya dibandingkan dengan alternatif produk lokal. Biaya tambahan ini dapat mengurangi margin laba bagi bisnis yang mengandalkan impor.

Meskipun tarif sering digunakan untuk menghasilkan pendapatan pemerintah, tarif juga berfungsi untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing atau untuk mendapatkan leverage dalam negosiasi perdagangan. Sebagai contoh, perubahan tarif baru-baru ini di Amerika Serikat bertujuan untuk mendorong konsumsi produk buatan lokal — sebuah strategi untuk mendukung industri lokal dan mempertahankan lapangan kerja.

 

  

Foto dari Bent Van Aeken di Unsplash

 

Tarif dan Penetapan Harga

Tarif mendorong kenaikan biaya impor, yang mempersempit margin laba dan memaksa bisnis — terutama usaha kecil dan menengah (UMKM) — untuk membuat pilihan sulit antara menyerap kerugian atau menaikkan harga, yang berpotensi mengorbankan loyalitas nasabah.

Sementara perusahaan besar mungkin lebih mampu menghadapi tekanan finansial seperti itu, UMKM seringkali tidak memiliki fleksibilitas yang sama. Dilema ini sangat relevan di tengah perkembangan tarif US-China (Amerika Serikat dan China), dimana kenaikan tarif renewed pada barang-barang China dapat memicu tindakan balasan, yang meningkatkan ketegangan perdagangan. Siklus seperti ini tidak hanya meningkatkan biaya operasional bagi bisnis di kedua belah pihak tetapi juga mengancam daya saing global dan strategi penetapan harga mereka.

 

Foto dari kanchanachitkhamma di Canva

 

Tantangan Tarif bagi Bisnis

Tarif dapat memiliki efek yang luas pada bisnis, terutama mereka yang memiliki fleksibilitas keuangan terbatas dan margin laba yang sempit. Tantangan utama meliputi:

  • Kenaikan biaya barang: Bahkan kenaikan kecil dalam biaya impor dapat secara signifikan mengurangi profitabilitas dan membebani arus tunai (cashflow), terutama bagi bisnis yang tidak memiliki skala atau cadangan untuk menyerap biaya yang lebih tinggi.
  • Sensitivitas harga: Membebankan biaya kepada nasabah berisiko kehilangan nasabah, terutama di sektor yang sangat kompetitif atau sensitif harga seperti retail.
  • Gangguan rantai pasokan: Tarif dapat menyebabkan penundaan pengiriman, keluarnya pemasok, dan kebutuhan untuk cepat mendapatkan sumber alternatif, yang berakibat pada waktu tunggu yang lebih lama dan biaya pengadaan yang lebih tinggi.
  • Berkurangnya daya saing global: Tarif balasan dapat membuat ekspor lebih mahal di luar negeri, menempatkan beberapa bisnis pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan pesaing lokal dan mengancam pangsa pasar internasional mereka.

 

Foto dari Alexas_Fotos di Pixabay

 

Strategi yang Memungkinkan untuk Memitigasi Dampak Tarif

Strategi 1: Meminimalkan Risiko Mata Uang melalui Manajemen Akun Multi-Mata Uang

Mengelola akun multi-mata uang (multi-currency accounts) adalah strategi kunci bagi bisnis yang bergerak dalam perdagangan lintas batas untuk mengimbangi dampak tarif. Platform pembayaran global seperti SUNRATE menyediakan solusi yang membantu mengurangi eksposur mata uang dan melindungi dari fluktuasi nilai tukar.

Dengan memungkinkan bisnis untuk melakukan transaksi dan menerima pembayaran dalam berbagai mata uang, akun multi-mata uang menawarkan fleksibilitas saat bertransaksi dengan pemasok dan nasabah internasional serta melindungi margin laba perusahaan.

Strategi 2: Sumber Daya Strategis dari Pasar dengan Tarif Rendah atau Tanpa Tarif

Mendiversifikasi rantai pasokan (supply chain) dan meminimalkan ketergantungan pada satu pemasok dapat secara efektif mengurangi eksposur tarif. Bisnis yang bersumber dari pemasok alternatif di negara dengan tarif rendah atau tanpa tarif, atau di negara mitra Free Trade Agreements (FTA), dapat mengurangi biaya impor atau bahkan menghilangkan tarif.

Memanfaatkan perangkat lunak Manajemen Risiko Rantai Pasokan (Supply Chain Risk Management “SCRM”) memungkinkan bisnis untuk mengidentifikasi risiko dan mencegah gangguan rantai pasokan. Seiring dengan diversifikasi pemasok, jumlah transaksi lintas batas meningkat, membuat penyedia pembayaran global yang andal menjadi sangat penting untuk memastikan pembayaran yang efisien dan aman.

Strategi 3: Diversifikasi Risiko melalui Ekspansi Pasar

Berekspansi ke pasar geografis baru membantu bisnis mengurangi ketergantungan pada satu pasar dan dapat mengurangi dampak tarif mendadak di salah satu pasar. Dengan mendiversifikasi aset, bisnis dapat lebih baik beradaptasi dengan volatilitas pasar dan menyeimbangkan kerugian.

Nasabah baru dari wilayah yang diperluas berkontribusi pada peningkatan pendapatan, mengurangi risiko konsentrasi yang terlebih (overconcentration) di satu wilayah. Bisnis juga dapat memperoleh manfaat dari tarif dan lingkungan perdagangan yang lebih menguntungkan di pasar baru.

Strategi 4: Penerapan Strategi Harga Dinamis

Harga statis mungkin tidak efektif ketika biaya impor meningkat disebabkan tarif. Menerapkan model harga dinamis memungkinkan bisnis menyesuaikan harga berdasarkan faktor-faktor seperti fluktuasi tarif, tren pasar, dan segmentasi nasabah.

Kenaikan harga bertahap dapat digunakan sebagai strategi jangka pendek untuk mempertahankan loyalitas nasabah, dan komunikasi dengan nasabah tentang alasan perubahan tersebut sangat penting. Strategi harga yang terdiferensiasi dapat diterapkan untuk nasabah bisnis, yang mempertimbangkan kebutuhan, industri, dan sensitivitas harga mereka, serta membantu perusahaan tetap kompetitif dan melindungi margin laba.

 

Strategi 5: Optimalisasi Praktik Manajemen Persediaan

Perencanaan persediaan yang efektif memainkan peran kunci dalam mendukung bisnis untuk memitigasi dampak tarif. Pengambilan keputusan tentang penimbunan, pembelian, waktu, dan penetapan harga sangat penting/krusial sebelum penerapan tarif. Strategi persediaan seperti persediaan just-in-time (JIT) dan peramalan penjualan dapat mengurangi biaya penyimpanan dan membantu bisnis menghadapi tantangan terkait aset lancar.

Platform pembayaran global memastikan transaksi lintas batas yang lancar, mengoptimalkan waktu pembayaran, dan menjaga arus kas. UMKM mungkin mengandalkan pelacakan spreadsheet untuk manajemen persediaan, sementara perusahaan yang lebih besar dapat mempertimbangkan perangkat lunak Enterprise Resource Planning (ERP).


Karena tarif memengaruhi bisnis dalam perdagangan global, perusahaan harus menerapkan strategi untuk mengelola volatilitas mata uang, mengeksplorasi peluang pasar baru, dan melindungi margin laba. Dengan meningkatnya permintaan akan diversifikasi pasar dan transaksi multi-mata uang, solusi pembayaran global menjadi sangat penting. Dengan memastikan strategi yang aman dan efisien, bisnis dapat memitigasi dampak tarif dan berkontribusi pada pertumbuhan jangka panjang.

 

Untuk memulai dan bermitra dengan penyedia solusi yang dapat membantu bisnis Anda mengoptimalkan pembayaran dan membantu Anda berkembang baik secara lokal maupun global, buka akun SUNRATE hari ini atau hubungi tim penjualan kami.

 

 

Tentang SUNRATE

SUNRATE adalah platform manajemen pembayaran dan treasury dengan dukungan teknologi cerdas  yang digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia. Sejak dilansir pada 2016, SUNRATE dikenal sebagai penyedia solusi manajemen pembayaran dan treasury yang canggih dan terkemuka. SUNRATE telah membantu perusahaan di 190+ negara dan wilayah dengan platform yang dirancang secara eksklusif. SUNRATE juga memiliki jaringan luas, rangkaian produk yang lengkap, serta API canggih yang meningkatkan skala usaha dan pertumbuhan global. Memiliki kantor pusat global di Singapura, serta sejumlah kantor cabang di Hong Kong, Jakarta, London, dan Shanghai, SUNRATE bermitra dengan lembaga keuangan terkemuka di dunia, seperti Citibank, Standard Chartered, Barclays, serta menjadi principal member Mastercard dan Visa. Informasi lebih lanjut tentang SUNRATE tersedia di https://www.sunrate.com/ . Bergabunglah Bersama kami, Platform pembayaran yang telah memiliki ijin dari bank Indonesia. Untuk memeriksa ijin kami, silakan klik link berikut ini: QR Code - Bank Sentral Republik Indonesia

Share to

Recommended reading

We hope to use cookies to better understand your use of this website. This will help improve your future experience of accessing this website. For detailed information on the use of cookies and how to revoke or manage your consent, please refer to our < privacy policy >. If you click the confirmation button on the right, you will be deemed to have agreed to use cookies.